Kasihan, 2 Security PT Lampung Distribusindo Raya Lampura Ini Dirumahkan, Gegara Apa?

Kotabumi (HS) – Dua orang petugas security perusahaan PT Lampung Distribusindo Raya (LDR) yang berada di Desa Kalibalangan Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara. dinonaktifkan secara lisan, tanpa ada pemberitahuan tertulis. Keduanya dianggap melakukan kesalahan membiarkan awak media masuk gudang untuk menkonfirmasi adanya informasi karyawan yang terindikasi terpapar covid 19.

Ismail Fahmi, security PT Lampung Distribusindo Raya yang dinonaktifkan mengatakan bahwa Ia bersama dengan rekannya (Hafez Gojali) pada hari minggu 11 April 2021 lalu ketika bertugas ada beberapa awak media yang datang untuk menkonfirmasi adanya informasi karyawan PT Lampung Distribusindo Raya (LDR) terindikasi terpapar covid 19.

” Tidak ingin menghalangi tugas rekan rekan media yang ingin mencari informasi akhirnya saya berkoordinasi dengan pimpinan. Sebab, mereka (awak media) ingin mengetahui secara pasti apakah benar karyawan PT LDR ada yang terpapar covid 19, ” Kata dia.

Pasca kejadian tersebut, Pimpinan PT LDR secara lisan menonaktifkan dirinya dan rekannya dengan dalih telah melanggar aturan dengan mengizinkan awak media masuk ke dalam gudang.

” Jadi, sekarang kami berdua tidak diperbolehkan bekerja lagi sebagai security disana. Hal ini yang membuat kami kecewa sebab kurang lebih puluhan tahun lamanya mengabdi di PT LDR itu, serta kamipun menjalankan tugas sesuai dengan prosedur perusahaan” ungkapnya.

Lebih lanjut Ismail memaparkan bahwa mengapa ia lakukan semua karena adanya pamplet yang terpasang di dinding post jaga, bahwa di poin no 2 bahwa karyawan diwajibkan lapor Kepada pimpinan perusahaan dan satuan tugas.

“Kami sudah sesuai prosedur mas, sesuai pemberitahuan yang terpasang di dinding post jaga, dengan dasar itu lah makanya kami lakukan dan kami pun tidak mau menghalangi kerja kawan kawan media dalam hal ini demi era keterbukaan informasi publik,” terangnya.

Dalam hal ini ujarnya ia dan kawannya ingin pihak perusahaan menjelaskan apa yang menjadi pihak merumahkan mereka.

“Kami siap mas apapun keputusan perusahaan, akan tetapi kami pun harus tau apa dan di mana kesalahan kami, ini perusahaan seolah-olah menutupi apa yang sebenarnya terjadi terkait ada salah satu karyawan yang diindikasikan terpapar covid 19, ini menyangkut orang banyak akan sangat membahayakan semua karyawan,” sesal Ismail.

Manajemen perusahaan sudah dihubungi untuk konfirmasi. Namun hariansumatera.com belum mendapat jawaban karena menurut mereka, pimpinan sedang di Bandar Lampung. (efri)

https://www.hariansumatera.com