Bantuan Siswa Miskin SDN 2 Ogan Jaya Sungkai Utara Disunat?

Kotabumi – Ada lagi persoalan menyangkut dana bantuan siswa miskin (BSM). Kali ini dugaannya seputar sunat menyunat dana tersebut di Sekolah Dasar 2 Ogan Jaya Kecamatan Sungkai Utara Lampung Utara. Jumlahnya melibatkan hak yang harus diterima ratusan siswa pelajar miskin. Hal tersebut berjalan selama kurun waktu dua tahun 2015-2016.

Dari pengakuan wali murid berinisiak OJ, yang berhasil dikonfirmasi media ini, pada tahun 2015 pernah ada pencairan dana tersebut, tetapiwali murid justru tidak mengetahui adanya penyaluran yang utuh sampai ke siswa siswi. “Dana BSM sudah dicairkan tapi tidak pernah disalurkan ke anak muridnya. Setahu saya itu ada tahapan, di tahun 2015 saja, setahu saya, hanya dua kali yang disalurkan. Itupun bervariasi, ada yang Rp30 ribu ada Rp45 ribu, juga ada Rp120 ribu,” katanya, Rabu (11/1).

Dia mengetahui jumlah penerima di sekolah itu ada sekitar 120 siswa dengan jumlah dana bervariasi. OJ mengaku sudah pernah menanyakan kepada penanggungjawab sekolah itu namun tidak mendapat keterangan yang memuaskan. “Kemarin sudah saya temui kepala sekolah, dia beralasan datanya ganda dan masih ada ini, itu, yang belum diselesaikan, jadi tidak bisa dicairkan dari pusat,” kata OJ sembari mengatakan dirinya bisa dikatakan wakil dari wali murid.

Terpisah, Suhaili selaku kepala Sekolah SD 2 Oganjaya mengaku, kalau selama kepemimpinannya semua bantuan bagi siswa miskin tersalurkan dengan baik. “Baru satu tahun lebih saya di sini, saya salurkan selama 2 kali ini, dan besarannya macam macam yang sudah saya salurkan antaranya Rp450 ribu,” ujar Suhaili dikonfirmasi via telepon.‎

Saat ditanya berapa jumlah siswa penerima bantuan itu, Suhaili menyatakan lupa. “Jumlah penerima itu banyak, saya tidak ini juga (lupa),  dalam satu sekolah itu tidak nentu,” kilahnya.

Kemudian dia mengaku kalau sistem penyaluran dilakukan melalui tanganya sendiri, hal itu dilakukan mengingat telah adanya kesepakatan yang dituangkan di dalam rapat bersama.  “Itu pernah saya rapatkan, orang tua wali murid tidak mau, ‎komite tidak mau, masih disuruh saya dan sekarang belum cair,” pungkasnya. Dia mengatakan dirinya tidak mengetahui adanya dugaan tidak tersalurnya bantuan itu. “Saya juga tidak tahu,” tegasnya. (Fery)

https://www.hariansumatera.com