Warga Kesal, Pembangunan Perumahan Membuat Jalanan Mereka Rusak

Bagikan Berita

Bandar Lampung (HS) – Ruas Jalan Bumi Manti Gg. M. Umar menuju arah Kantor Kelurahan Kampung Baru Labuhan Ratu Kota Bandar Lampun, rusak parah.

Belum usai Kota Bandar Lampung menjadi viral terkait masalah banjir akibat kurang efiktif saluran Drainase bersumber dari sampah, kini warga Kelurahan Kampung Baru mengeluh dan merasa merasa resah terkait adanya pembangunan Perumahan dilokasi tersebut.

Dampak pembangunan Perumahan sekitar 250 unit Perumahan Subsidi di dekat Kantor Kelurahan Kampung Baru membuat jalanan disekitar Kampung Baru rusak parah. Hal tersebut yang memicu warga kesal dan geram jalanan mereka rusak akibat ulah adanya pembangunan Perumahan yang mondar mandir menggunakan muatan berat khusua material pembangunan perumahan mereka.

Seperti yang dikatakan AW dirinya merasa kesal bahkan hampir terbalik saat melintas menggunakan sepeda motor menghantam lubang yang belum lama jalanan tersebut rusak. “Kesal saya, hampir saja terbalik akibat jalan rusak muatan mobil material perumahan itu, ” Kalo saya kecelakaan siapa yang bertanggung jawab,” katanya dengan kesal.

Sama halnya dengan initial Fi, Dia sampai terjatuh di jalan yg rusak sekitar Kantor Kelurahan Kampung Baru, “Gimana ini jalanan jadi rusak dan makan korban, padahal bulan-bulan lalu tidak separah ini, ” Karena saya sering melintas dijalanan tersebut, ” jelas Fi.
Kata dia lagi, kalo sudah begini tidak yang mau tanggung jawab, padahal saya melihat sendiri mobil muatan berat masuk ke lokasi pembangunan Perumahan.

Saat dikonfirmasi dari warga sekitar, mereka membenarkan sering terjadi kecelakaan bahkan wajar, jalanan maupun Drainase jadi rusak parah akibat adanya pembangunan perumahan yang merugikan warga masyarakat sekitar,. “Mereka yang dapat untung jual perumahan warga sekitar dikorbankan,” tegas warga tersebut, Sabtu (15/03/2025).

Dikatakannya, kami selaku warga sekitar telah mencoba minta agar jalan segera diperbaiki, apalagi akan menghadapi Hari Raya Idul Fitri, namun tidak direspon oleh pengembang.

” Untuk itu saya minta agar izin lingkungan ditinjau ulang kembali, mengingat ada pihak yang dirugikan,” tegasnya.

https://www.hariansumatera.com