Dunia  

Mega Proyek Donald Trumph di Indonesia

Jakarta – Donald Trump akan dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat hari ini, Jumat 20 Januari 2017. Trump adalah seorang taipan yang memiliki proyek bertebaran di penjuru jagat raya.

Di Indonesia, Trump sedang menggarap proyek kakap bersama MNC Group. Setelah dilantik menjadi Presiden, MNC Group memastikan pembangunan dua hotel bintang enam milik Trump, di Indonesia akan berjalan lancar.

Kedua proyek tersebut ialah resor dan taman rekreasi di Lido, Jawa Barat; dan hotel di Tanah Lot, Bali. “Sebenarnya semua berjalan lancar, tapi akan kami percepat,” kata Sekretaris Perusahaan MNC Group Syafril Nasution kepada Tempo, Rabu, 18 Januari 2017.

MNC menargetkan proyek pembangunan lapangan golf di Lido yang diteken pada Agustus 2015 lalu dapat rampung tahun ini. Sedangkan secara keseluruhan, proyek Lido akan selesai dibangun pada 2018. Kedua proyek ambisius tersebut diproyeksikan menjadi resor terbaik di Asia. PT MNC Land Tbk akan menjadi rekanan pengembang proyek yang digarap The Trump Organization itu.

Bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, kata Syafril, juga akan menghadiri acara inaugurasi pelantikan Trump di Washington, DC. Bahkan Hary telah datang sejak awal pekan untuk menjalin kerja sama dengan pebisnis mancanegara yang sama-sama diundang Trump. Hary pun diagendakan bertemu dengan dua putra Trump, Donald Trump Junior dan Eric Trump, untuk membicarakan kedua proyek bernilai Rp 20 triliun itu.

“Kewajiban saya untuk memastikan semua berlanjut dengan baik,” ujar Hary, Selasa lalu, sebagaimana dikutip ABC News. Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia ini yakin pembicaraan akan berjalan lancar lantaran sudah mengenal kedua orang tersebut. Pengembangan proyek Lido juga menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, Korea Land and Housing, untuk menyokong pembangunan fasilitas wisata agro dan kota baru.

Hary merupakan satu dari sedikit orang Indonesia yang diundang ke acara tersebut. Pemerintah Amerika Serikat hanya mengirim surat undangan resmi ke korps diplomatik di Amerika Serikat. “Dalam hal ini, yang menerima undangan adalah Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (Budi Bowoleksono),” ujarnya.

Hary juga mengatakan bersedia menjembatani hubungan bisnis antara Amerika Serikat dan Indonesia. “Jika saya diminta, (saya siap) membantu apa pun yang dibutuhkan negara. Pada dasarnya, saya tak mau menginisiasi,” dia bertutur. tempo.co

https://www.hariansumatera.com