Bogor (HS) – Penandatanganan Berita Acara pengambilan akun Kebijakan Satu Peta (KSP) dilaksanakan antara Pemerintah Kabupaten Tanggamus dan Badan Informasi Geospasial (BIG) pada hari Jum,at tanggal 5 Mei 2023 bertempat di Kantor BIG Cibinong Kabupaten Bogor.
Pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya perwujudan satu peta yang mengacu pada satu referensi Geospasial, satu standar, satu basis data, dan satu geoportal sehingga dapat menjadi acuan yang akurat dan akuntabel dalam pelaksanaan berbagai kegiatan dan perumusan kebijakan berbaasis spasial khususnya di Kabupaten Tanggamus.
Hadir mewakili pemerintah Kabupaten Tanggamus Kepala Badan Bapperida Kabupaten Tanggamus Hendra Wijaya Mega beserta Kabid Pengendalian dan Evaluasi Sonny Apriadi, Pejabat fungsional Yudi Heriawan.
Pada kesempatan itu dr pihak BIG Hadir Kepala Pusat Pengelolaan dan Penyebaran IG Rachman Rifai beserta tim KSP BIG.
Permasalahan tumpang tindih pemanfaatan ruang dan konflik agraria merupakan sebagian permasalahan yang menghambat pembangunan infrastruktur dan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia sehingg pada tahun 2016 Presiden menetapkan kebijakan Percepatan Kebijakan Satu Peta melalui Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000, yang merupakan bagian dari upaya percepatan pelaksanaan Satu Data Indonesia berdasarkan perpres no.39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia”, ucap kepala Pusat pengelolaan dan Penyebaran IG.
Selain itu kepala Pusat pengelolaan dan Penyebaran IG menyampaikan bahwa dari 516 Kab/kota baru 456 yang melakukan pengambilan akun KSP dan Kabupaten tanggamus diharapkan dapat segera memiliki Geospasial pemanfaatan berbagai kegiatan dari perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan serta mendukung percepatan Kebijakan Satu Peta.
“kami mengucapkan banyak terima kasih atas penerimaan dari Pak Kapus dan Tim BIG dalam rangka Penandatangan KSP ini dan semoga SDI di kabupaten Tanggamus dapat terwujud dalam mendukung Pelayanan Publik ke masyarakat ” ujar Hendra Wijaya M (*)
