Pokja Ketahanan Pangan KEIN, Industrialisasi Kopi Robusta dan Ubi Kayu Lampung

Kepala Bappeda Taufik Hidayat (kanan), Ketua Pokja Ketahanan Pangan KEIN (kiri)

Bandar Lampung –  Rapat Koordinasi Pokja Ketahanan Pangan  KEIN dengan Bappeda Provinsi Lampung, dalam rangka pengembangan Industrialisasi Kopi Robusta dan Ubi Kayu Lampung, bertempat di Gedung Bappeda Provinsi Lampung, Jumat 18 Mei 2018.

Acara dihadiri oleh Kepala Bappeda Provinsi Lampung Taufik Hidayat, Ketua Pokja KEIN Beni Pasaribu, Kepala OPD bidang Ketahanan Pangan Provinsi./kabupaten/Kota. Bappeda Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, Lampung Tengah, Lampung Utara atau yang mewakili, Anggota KEIN Pokja Ketahanan Pangan, Asosiasi, BPPT. Acara dibuka Kepala Bappeda Provinsi Lampung Taufik Hidayat.

Dalam Paparanya Taufik menyampaikan Pertumbuhan Ekonomi Lampung dalam 3 tahun terakhir diatas Nasional yaitu sebesar 5,07 %. Untuk Regional Sumatra masuk dalam  3 besar setelah Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu. Tiga sektor penyumbang terbesar perekonomian Lampung adalah Pertanian 30 %, Industri Pengolahan 19 % dan Perdagangan 11 %. Dari Pertanian penyumbang terbesar adalah Kopi Robusta dan Ubi Kayu. Angka Produksi Kopi Robusta Lampung 114.000 Ton/tahun, sementara  ekspor kopi melalui Lampung mencapai 600.000 Ton/tahun. Untuk Produksi Ubi Kayu Lampung sebagai Penghasil terbesar di Indonesia Luas Areal Ubi Kayu  data tahun 2016 di Kabupaten Lampung Tengah sebesar 68.720 Ha. Lampung Timur 52.289 Ha. Lampung Utara 48.716 Ha, paparnya.

Selanjutnya menurut Kepala Bappeda Provinsi Lampung, Tantangan dalam Pengembangan industri Kopi Robusta dan Ubi Kayu adalah ;
1. Persoalan Ekspor dengan syarat-syarat berat.
2. Kemampuan Petani mengolah bahan baku mentah menjadi bahan baku masih rendah.
3. Diversifikasi Produk Olahan.
4. Peremajaan tanaman kopi, klon unggulan, bermutu bersertifikat masih terbatas.
5. Kelembagaan petani/ belum ada koperasi pengelola, ungkap Taufik Hidayat.

BACA SELENGKAPNYA

https://www.hariansumatera.com