LAHAT-SUMSEL (HS) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lahat terus mendorong peningkatan mutu pendidikan anak usia dini (PAUD) melalui kegiatan bertema “Kita Tingkatkan Mutu Pendidikan Satuan PAUD dalam Melaksanakan Proses Pembelajaran dengan Menciptakan Pengalaman Belajar yang Menyentuh Hati, Relevan, dan Mendorong Keterlibatan Siswa”.
Disdikbud memperkenalkan pendekatan pembelajaran mendalam dalam implementasi Kurikulum 2025 dan kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Cendrawasih, Lahat, Selasa (4/11/2025).
Acara ini dihadiri oleh Sekretaris dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lahat, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten beserta anggotanya, Ketua DWP Disdikbud, anggota Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kelompok Kerja Ibu PAUD, Ketua IGTK, HIMPAUDI Lahat, serta narasumber dari Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Sumatera Selatan.
Kepala Bidang Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal, H. Idham K. Ansory menjelaskan, seiring perkembangan zaman, para pendidik Pendidikan Anak Usia Dini dituntut untuk terus berinovasi dan meningkatkan kompetensinya, termasuk dalam pemanfaatan teknologi.
“Teknologi bukanlah pengganti interaksi, melainkan alat untuk mendukung proses pembelajaran dan memperluas akses ke sumber belajar,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah telah menyiapkan Platform Rumah Pendidikan, sebuah teknologi pembelajaran yang dirancang untuk menjadi “pendamping berkendara” bagi guru dan kepala sekolah.
Melalui platform ini, para pendidik dapat mengakses referensi, praktik terbaik, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang Kurikulum Mandiri, termasuk implementasinya dalam pendidikan anak usia dini (PAUD).
Menurut Idham, pembelajaran yang kontekstual dan bermakna merupakan kunci Kurikulum 2025. Anak-anak didorong untuk belajar melalui bermain, bertanya, bereksperimen, dan berinteraksi sosial.
Guru memiliki fleksibilitas untuk mengembangkan perangkat pembelajaran terbuka yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat anak, sehingga pembelajaran menjadi lebih personal dan inklusif.
“Guru pendidikan anak usia dini kini berperan sebagai fasilitator rasa ingin tahu dan pengorganisasian pengalaman belajar yang mendalam,” tambahnya.
Kurikulum 2025 sendiri merupakan pengembangan dari Kurikulum Merdeka, yang menempatkan pendekatan pembelajaran mendalam sebagai inti dari proses pembelajaran yang berpusat pada anak.
Pendekatan ini menyajikan materi secara lebih fleksibel, memberikan siswa waktu yang cukup untuk memahami konsep dan secara bertahap memperkuat kompetensi mereka.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh 100 peserta yang merupakan perwakilan dari 24 kecamatan di Kabupaten Lahat.
Tujuannya adalah untuk membekali para pendidik PAUD dengan pemahaman yang komprehensif tentang Kurikulum 2025 berbasis pembelajaran mendalam, sehingga mereka dapat menyebarluaskan hasil pelatihan kepada guru lain di lembaga masing-masing.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lahat, Niel Adrian menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai upaya menciptakan pembelajaran yang lebih mendalam dan aplikatif.
“Melalui kegiatan ini, para guru tidak hanya memahami teori, tetapi juga dapat langsung menerapkannya kepada siswa. Kami berharap ilmu yang diperoleh dari para pembicara dapat diterapkan di lingkungan masing-masing,” ujarnya. (Nis)



