Warga Keluhkan Aktivitas PT Kejar, Non Stop 24 Jam di Kotabumi

Kotabumi (HS) – Keberadaan perusahaan yang bergerak dibidang jasa cash managemen dan service PT Kelola Jasa Artha (Kejar) yang berlokasi di bilangan Jalan Bougenvil Kotabumi, dipertanyakan oleh warga sekitar. Pasalnya, aktivitas dilaksanakan disana tidak pernah sepi, praktis 24 jam hingga mengganggu aktivitas masyarakat karena dimulai sejak pagi buta hingga larut malam.

Menurut penuturan warga berada dekat sana, para pekerja pada perusahaan yang bergerak pada distribusi dan pemprosesan uang serta pengisian anjungan tunai (atm) masuk ketika adzan subuh belum berkumandang. bubar sampai dengan larut malam, sehingga menggangu kenyamana warga beristirahat setelah beraktivitas seharian.

“Kami bingung juga, kok ada perusahaan begitu. Mereka (pekerja) masuk pagi buta jam 4 subuh dan pulang sampai larut malam, mau-mau tidak mau kami kan terganggu. Masak iya jam kerjanya sampai demikian panjang, “kata warga disana.

Hingga, hal itu membuat gusar warga berada di sana. Dan itu diamini oleh Ketua RT setempat, Herman. Dia berujar selain menggangu, khusus berada diwaktu istirahat warga disana. Juga dipertanyakan keberadaannya, bagaimana tidak jangankan untuk berkontrubusi kepada tempatnya berada dalam kegiatan sosial pun tak pernah ada.

“Ya begitulah keadaannya, tapi mau bagaimana kami tidak dapat berbuat banyak. Selama ini kepada warga sekitar tak pernah ikut dalam kegiatan-kegiatan bersifat sosial, seperti pernah ada yang meninggal satu orang pun perwakilan tak ada datang. Apalagi lain, misalnya perayaan hut untuk ikut memeriah tidak pernah andil, “terangnya.

Selain itu, para pekerjanya sendiri tak ada yang berada dari wilayah setempat. Seharusnya seperti ditempat lain terdapat perusahaan tidak demikian, mulai ada keterwakilan penduduk lokal bekerja, sampai dengan CSR.

“Inikan tak ada selama ini, jadi bagaimana akan bersumbang sih terhadap keberadaan warga dilingkungannya, “tandasnya.

Lurah Kelapa Tujuh, Kecamatan Kotabumi Selatan, Suahmad tak menampik informasi itu. “Benar itu adanya dilapangan, jangankan untuk berkontribusi pada lingkungannya koordinasi pun jarang. Sekali pernah, tapi itu karena ada persoalan sedikit dengan pihak polres. Itu pun saya hanya bertemu dengan stafnya saja, “tegasnya.

Selama ini, lanjutnya, apa yang menjadi keluhan masyarakat disana benar adanya. Namun ia tak dapat berbuat banyak karena kewenangannya terbatas. Dan selama ini tidak pernah menerima aduan dari masyarakat.

“Karena tak ada aduan, makanya kami tidak dapat menindak lanjutinya. Kalau memang ada masyarakat yang keberatan, ya mbok laporan. Bagaimana menindak lanjutinya, kalau tak ada laporan, “imbuhnya.

Dan menjelaskan bahwasanya selama ini tidak pernah ada kontribusi, baik itu dalam kegiatan sosial ataupun lainnya.”Misalnya pada hari besar seperti mendekati tujuh belasan (HUT-RI) saat ini, jangankan berkontribusi koordinasi pun praktis tak ada. Apalagi yang lain, “pungkasnya.(efri)

https://www.hariansumatera.com