Tol Palembang-Indralaya Siap Diresmikan, Lampung Kapan?

TOL LAMPUNG

Jakarta – Ruas tol Medan-Palembang dan Indralaya Kualanamu-Tebing Tinggi siap dioperasikan. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan kedua ruas tol ini telah rampung 100% dan tinggal menunggu jadwal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meresmikan dalam waktu dekat.

“Untuk ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi peresmiannya tinggal menunggu jadwal Presiden saja. Semua sudah siap 100% termasuk rambu, marka jalan, dan infrastruktur pendukung jalan tol juga telah dipasang sempurna,” ujar Basuki seperti dikutip dari keterangan resminya, Jumat (29/9/2017).

“Palembang-Indralaya juga sudah sesuai jadwal pembangunannya. Terutama untuk menyambut dan mendukung pelaksanaan Asian Games XVIII yang dilaksanakan di Jakarta dan Palembang tahun depan,” tambahnya.

Beroperasinya kedua jalan tol di Trans Sumatera ini akan menambah panjang jalan tol beroperasi di Indonesia yang ditargetkan bertambah 1.800 km dalam periode 2015-2019, di mana hingga tahun 2014 ada 780 km jalan tol yang sudah beroperasi di Indonesia.

Ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi yang akan diresmikan adalah seksi II-VI menyambungkan Parbarakan hingga Sei Rampah sepanjang 41,65 km. Kehadiran tol ini diharapkan bisa meningkatkan konektivitas guna memperlancar distribusi dan menurunkan biaya logistik barang dan jasa.

Tol ini akan semakin memperkuat struktur kawasan perkotaan metropolitan Medan-Binjai- Deli Serdang-Karo sebagai metropolitan terbesar ketiga terbesar di Indonesia. Sekaligus menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi nasional di bagian Barat seperti kawasan industri Medan, Bandara Kualanamu, Pelabuhan Kuala Tanjung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkae, serta akses menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba karena akan terkoneksi dengan Tol Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat.

Sementara tol Palembang-Indralaya yang akan diresmikan adalah seksi 1-3 sepanjang total 22 kilometer menyambungkan Palembang hingga Simpang Indralaya. Pembangunannya dimulai sejak tahun 2015 oleh PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,63 triliun.

Pembangunan Tol Palindra menggunakan teknik konstruksi khusus karena lahan pembangunannya didominasi oleh daerah rawa bergambut, yakni dengan teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM) untuk mengurangi kadar air dan kadar udara dalam tanah.

Jalan Tol ini merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera dari Lampung hingga Aceh yang berada di sisi timur Pulau Sumatera sepanjang 2.800 Km. Tol Trans Sumatera memiliki tiga sirip untuk menghubungkan pusat kegiatan di sisi Barat dan Timur Pulau Sumatera, yakni Palembang-Bengkulu (di mana salah satunya adalah ruas Tol Palindra), Pekanbaru-Padang dan Medan-Parapat-Sibolga.

https://www.hariansumatera.com