Pujian Jurnalis Jepang untuk Kerapian Asrama SMART Dompet Dhuafa

Jakarta (HS) – “Asramanya rapi, boleh saya tinggal di sini?” demikian ungkap Hidefumi Nogami dalam canda. Kepala Biro Jakarta The Asahi Shimbun ini mengunjungi asrama sekolah SMART Ekselensia Indonesia (SMART) pada Jumat siang, 1 Februari lalu. Nogami berkunjung untuk melihat bagaimana penerapan Konmari serta perkembangan Gemar Rapi di Indonesia.


Konmari di Indonesia mulai populer sejak berdirinya Komunitas Konmari Indonesia (KKI). Salah satu pendirinya, Aang Hudaya, adalah karyawan Dompet Dhuafa Pendidikan. Karena keaktifannya di KKI dan ketekunannya dalam menerapkan Metode 5R, Aang pun didapuk sebagai Tim 5R (Resik, Rapi, Ringkas, Rawat, Rajin) di seluruh area kantor Dompet Dhuafa Pendidikan, termasuk sekolah dan asrama SMART.


Agenda utama kedatangan Nogami ke SMART adalah untuk melakukan wawancara dengan Aang terkait tantangan implementasi metode Konmari. Seperti diketahui, saat ini KKI telah mengubah namanya menjadi Gemar Rapi. “Fenomena Konmari sebenarnya cukup membantu wanita karir yang sibuk, meski akhirnya kurang cocok untuk orang Indonesia ya, Karena itu lahirlah Gemar Rapi yang lebih lengkap dan cocok untuk masyarakat Indonesia,” papar Aang.


Metode Gemar Rapi inilah yang diaplikasikan oleh Aang di SMART sebagai penguatan atas implementasi metode 5R. Apresiasi yang diberikan oleh Nogami di atas adalah buah perjuangan panjang yang dilakukan Aang bersama tim asrama SMART.


Membiasakan para siswa SMART untuk terbiasa resik dan rapi tidaklah mudah. Bagaimanapun, mereka berasal dari keluarga tidak mampu di mana kebersihan dan kerapian bukanlah prioritas utama.
Metode Gemar Rapi yang digawangi Aang menanamkan nilai RASA dalam implementasinya. RASA sendiri merupakan singkatan dari R (rapi dan teratur), A (aman dan nyaman), S (sehat dan bersih), dan A (alami dan berkelanjutan).


Metode 5R pada prakteknya di lingkungan Dompet Dhuafa Pendidikan awalnya Aang melakukan training untuk seluruh karyawan juga kepada para siswa. Monitoring, evaluasi, juga inspeksi mendadak dilakukan Aang dan timnya secara rutin untuk memastikan metode 5R teraplikasikan dengan baik.


Dibandingkan dengan Konmari, menurut Aang, Gemar Rapi lebih terasa “Indonesia” karena metodenya telah disesuaikan dengan kearifan lokal dan nilai spiritual. Hal ini juga menarik perhatian Nogami. “Nogami-san meminta saya menjelaskan tentang sisi spiritualnya Gemar Rapi, sampai minta disebutkan dan dijelaskan ayat dan hadis seputar berbenah. Saya juga tetap sampaikan kalau agama lain pun mengajarkan hal yang sama,” kenang Aang. (NR)

https://www.hariansumatera.com