Pasien Positif Corona di Lampung juga Peserta Kegiatan di Bogor

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lampung Reihana

Bandar Lampung (HS) – Dua kegiatan di Bogor ternyata menyebabkan beberapa orang terpapar Virus Corona dan membawa ke daerah masing-masing. Demikian juga pasien di Lampung.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lampung, Reihana, pasien positif COVID-19 pertama kali dilarikan ke fasilitas kesehatan oleh keluarga. Pasien tersebut sempat berkontak dengan penderita COVID-19 di salah satu seminar keagamaan di Kota Bogor pada 25-28 Februari 2020.

“Pertama kali yang mengantarkan pasien ke fasilitas kesehatan adalah anak pasien, hal tersebut karena kekhawatiran keluarga atas terjangkitnya salah satu peserta seminar keagamaan di Bogor,” kata Reihana.

“Satu pasien yang terkonfirmasi positif adalah pasien laki-laki berumur 62 tahun asal Bandarlampung, yang saat ini dalam penanganan di Rumah Sakit Abdoel Moeloek, sedangkan satu orang pasien negatif di RS A Yani Metro telah pulih keadaannya,” katanya.

Acara seminar di Bogor, Jawa Barat, diduga menjadi salah satu penularan virus Corona. Ada dua acara seminar di Bogor.

Sebagaimana diketahui, nama seminar di Bogor ini belum diungkap ke publik. Yang pertama adalah seminar ekonomi syariah. Menurut keterangan Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin, panitia acara seminar ini belum diketahui rimbanya.

“Soal Babakan Madang, hasilnya, panitianya belum ketemu. Kami juga sudah minta bantuan keamanan, tapi belum ketemu. Ini sedang di-tracking terus juga oleh pemerintah,” kata Ade, Kamis (19/3/2020).

“Kami juga butuh daftar peserta itu, kan untuk mengetahui apa ada warga Bogor yang ikut di situ atau tidak,” imbuhnya.

Politikus PPP ini menyebut seminar yang diselenggarakan itu mengambil tema antiriba dan dihadiri oleh orang-orang dari luar Bogor. “Seminarnya (tentang) antiriba,” ungkapnya.

Menurut Ade, Pemkab Bogor saat ini masih berkoordinasi dengan beberapa pihak sebagai upaya tracing untuk mengetahui riwayat perjalanan peserta seminar yang sudah dinyatakan positif dan meninggal dunia.

Selanjutnya ialah seminar keagamaan. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Majelis Sinode selesai menggelar Persidangan Sinode Tahunan pada 26-29 Februari 2020 di Bogor. Usai acara, para peserta seminar diminta memeriksakan kesehatannya.

Dalam surat imbauan yang beredar dan sudah dikonfirmasi oleh pihak GPIB, disebutkan bahwa sidang tahunan sudah digelar. Beberapa peserta seminar mengalami kelemahan tubuh.

“Puji Syukur kepada Tuhan sang Pemilik Gereja bahwa acara Persidangan Sinode Tahunan GPIB 2020 di Bogor telah selesai kita laksanakan, walaupun beberapa dari kita mengalami kelemahan tubuh sepulangnya dari Persidangan tersebut,” sebut edaran yang diterbitkan pada 13 Maret 2020, dikutip Kamis (19/3/2020).


https://www.hariansumatera.com