Jelang Ramadhan Harga Kebutuhan Pokok Naik

Tanggamus (HS) – Menjelang bulan Ramadhan yang tak genap satu bulan lamanya harga beberapa komoditas mulai mengalami kenaikan harga yang signifikan, dan telah berlangsung lebih dari sebulan terjadi pada ayam potong dan telur.

Di tingkat pedagang eceran, ayam potong ditawarkan Rp 33 ribu per kg. Sedangkan telur Rp 23 ribu per kg.
Para pedagang di Pasar Kotaagung Kabupaten Tanggamus, yakin bahwa harga berbagai bahan pangan akan mengalami kenaikan lagi. Terutama karena menjelang Ramadhan yang kurang lebih satu bulan lamanya.

Dikatakan Yanti, pedagang ayam potong di Pasar Kotaagung, dengan adannya kenaikan harga sering ada nya kesulitan karna harga ayam potong masih berpariasi kadang naik dan turun karna asokan setok ayam terbatas, “Kami kadang bingung mas, untuk menjual daging ayam potong, karena hari ini yang kita jual, kadang-kadang beda dengan hari esok, jadi banyak juga konsumen yang protes di samping itu juga stok ayam potong kurang juga,” katanya saat di konfirmasi, Kamis (26/4/18).


Selain pasokan terbatas, menurut dia, kenaikan harga ayam dan telur dipicu meningkatnya permintaan konsumen. Sebab menjelang Bulan Puasa, ada tradisi masyarakat menggelar ruwahan.
Karena itu, menjelang hari-hari awal Ramadhan nanti, yanti yakin harga ayam potong bakal tembus Rp 35 ribu-Rp 40 ribu per kg.

Di temui terpisah hal yang senada yang dikatakan Wanto (60) salah satu warga pedagang ayam yang tinggal di desa Pasir Muncang Pekon Kedamayan Kecamatan Kotaagung. Menurutnya harga ayam menjelang bulan Ramadhan mengalami kenaikan dari bulan lalu, harga ayam potong ini mencapai Rp.30,000 per Kg, yang sebelumnya pada bulan maret 2018 mencapai harga Rp.25,000 per Kg dan harga ayam yang masih hidup Rp. 24,000 Per Kg.
Disamping itu pula, masih menurutnya, kenaikan harga ayam tersebut dikarna meningkatnya pesanan dari konsumen Sehingga mencapai penjualan dari perbulan biasa mencapai 4 ton kini mencapai 7 ton untuk bulan ini, hal itu terjadi di karnakan konsumen yang banyak dari warga yang mengadakan hajad pernikahan/kehitanan sehingga kebutuhan ayam potong melonjak naik,” ujarnya.
Masih katanya Wanto, melonjak nya harga ayam potong, diperkirakan bisa jadi dari harga bibit ayam naik, harga pakan dan obat-obatan serta vitamin naik, banyak nya kegagalan dari petani/peternak yang kurang maksimal nya hasil panen yang menimbulkan asokan ayam potong sedikit berkurang hal itu yang memicu kenaikan harga ayam potong,” pungkasnya Wanto.
Sementara menurut pantawan di lapangan media Hariansumatera.com, permintaan pasar yang tinggi tentunya harus di imbangi dengan ketersediaan serta pasokan barang yang memadai. Setok daging ayam potong yang terkadang tidak sejalan dengan tingginya permintaan konsumen, adalah salah satu penyebab harga daging ayam potong tidak stabil. Bahkan ketika kejadian seperti ini, maka dapat di pastikan harga bibit ayam potong per ekor akan melonjak jauh.
Selain tersedia barang biaya tranportasi dan akomodasi juga menjadi daging ayam potong berbeda tiap daerah. Semakin jauh serta akses jalan yang sulit, maka akan berdampak pada harga jual kembali kepada konsumen yang menjadi mahal.
Jadi perlu di syukuri yang tinggal di daerah yang mudah akses jalan serta memiliki fasilitas penunjang yang memadai sehingga distributor jalan menjadi lancar sehingga ke tangan konsumen dengan harga bibit ayam ayam potong yang relatif murah. (sis)

https://www.hariansumatera.com