Diduga Korban Tabrak Lari, Sosok Mayat ODGJ Terkapar di Siring Jalinbar Wonosobo

Wonosobo (HS) – Sosok mayat pria tanpa identitas ditemukan warga tergeletak di Siring, pinggir Jalan Raya Lintas Barat (Jalinbar) Pekon Lakaran Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus, Kamis (27/11/19) pagi.

Mayat dalam kondisi tanpa menggunakan pakaian dan celana (telajang) tersebut juga megalami luka lecet di pelipis kanan dan lebam/memar di punggung sebelah kiri.

Atas informasi tersebut Polsek Wonsobo berkoordinasi dengan tim Inafis dan unit Laka Lantas Polres, Puskesmas Siring Betik, Uspika dan Basarnas Tanggamus serta RSUD Mangunang guna mengetahui pasti penyebab kematiannya.

Kapolsek Wonosobo Iptu Amin Rusbahadi, S.Sos. MM mengungkapkan, dari hasil keterangan saksi-saki dan hasil koordinasi dikuatkan luka di tubuh korban, korban merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang diduga menjadi korban tabrak lari.

“Korban tidak memiliki identitas, diduga ODGJ yang menjadi korban tabrak lari,” ungkap Iptu Amin Rusbahadi mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, SIK. MM.

Lanjutnya, hal itu juga dikuatkan menurut keterangan sejumlah saksi dan masyarakat sekitar di Wonosobo menerangkan bahwa mayat tersebut adalah orang gila/gangguan jiwa yang sering berkeliaran di seputaran pasar dan Wonosobo.

Iptu Amin menjelaskan, korban pertama kali diketahui oleh saksi Johan Faisal (28), anggota Dishub yang sedang melaksanakan pengaturan pagi pukul 07.30 Wib di Simpang Wonosobo. Dimana sebelumnya ia diberitahu oleh pengguna sepeda motor, setelah melihat benar adanya ia kemudian menghubungi Polsek Wonsobo.

“Kemudian bersama Basarnas, korban dievakuasi ke RSUD Batin Mangunang guna dilakukan pemeriksaan medis dan identifikasi oleh Inafis Polres Tanggamus,” jelasnya.

Hingga saat ini korban/mayat tersebut tidak memiliki indentias dan tidak ada mengetahui asalnya darimana, sehingga sementara disemayamkan di ruang jenazah RSUD Batin Mangunang.

“Jenazah korban, sementara disemayamkan di RSUD Batin Mangunang, guna menunggu apakah ada mengenali atau keluarga yang datang. Kemudian jika tidak ada, maka akan dimakamkan di pemakaman RSUD setempat,” pungkasnya. (*/riza)

https://www.hariansumatera.com